Skip to main content

Discussion Forum

Tentang Kalender Jawa dan Arti Dari Setiap Hari Pasaran

Tentang Kalender Jawa dan Arti Dari Setiap Hari Pasaran

by Max Dixon - Number of replies: 0

Pernahkah Anda mendengar kata kalender Jawa? Ini adalah sistem kalender yang digunakan oleh sebagian orang Indonesia untuk menentukan hari baik dan buruk untuk sesuatu seperti pernikahan.

Bahkan, penanggalan Jawa merupakan gabungan dari penanggalan Islam, Hindu, dan Julian yang berasal dari budaya Romawi. Selain itu penanggalan Jawa tetap dipertahankan dan digunakan bahkan di zaman modern karena berbagai alasan.

Namun apa sebenarnya penanggalan Jawa itu?

Jadi, kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma. Bedanya dengan penanggalan biasa adalah sistem penanggalan Jawa menggunakan siklus dua hari.

Jadi baik siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari dari Minggu sampai Sabtu, maupun siklus mingguan Pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran. Selain itu, penanggalan Jawa sering digunakan untuk mencari tanggal lahir atau hari baik.

Nama-nama bulan dalam penanggalan Jawa yang ada adalah Sura, Sapar, Mulud, Bakdamulud, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, dan Besar.

Untuk lebih jelasnya lagi tentang susunan pengangalan Jawa beserta hari, pasaran dan waktunya, anda bisa langsung melihat di situs Kalender Jawa online waktu.id.

Kalender Jawa ini dapat digunakan untuk menghitung hari baik. Siklus Pancawara ditemukan dalam penanggalan Jawa.

Pahing

Nama ini digunakan sebagai pasaran pahing. Tentunya ini ada hubungannya dengan warna merah dan letaknya yang berada di selatan. Selain itu, Pasar Pahing diibaratkan dengan unsur api.

Pon

Nama hari lain dalam penanggalan Jawa adalah pon. Berbeda dengan Pahing, Pon terletak di sebelah barat yang mengandung unsur air. Namun dari segi warna, pasaran pon identik dengan warna kuning.

Wage

Hari ketiga di Pancawara adalah hari wage, pasar upah berada di utara dan termasuk unsur tanah. Hari pasar ini diasosiasikan dengan warna hitam.

Kliwon

Kata Kliwon diartikan sebagai kasih sayang atau melambangkan Jumeneng. Biasanya, hari pasaran Kliwon berwarna abu-abu padahal posisinya berada di tengah.

Legi

Nama hari terakhir penanggalan Jawa adalah legi. Arti kata Legi adalah manis yang diberikan lambang dengan mungkur. Dipadukan dengan warna, hari pasar Legi identik dengan warna putih sedangkan posisinya berada di sebelah timur.

Kalender jawa masih sering digunakan untuk menghitung hari baik dalam penanggalan Jawa karena sebagian masyarakat masih mempercayai penentuan hari yang baik.


Close menu